Jumat, 25 Maret 2011

AKU PEDULI LINGKUNGAN

Hemat Kertas, Lestari Hutan..


Kertas bagi generasi kita adalah sesuatu yang sudah menjadi hal biasa dan sehari-hari sehingga sering kali kita memakai kertas tanpa berpikir jauh mengenai konsekuensinya. Saya coba merekap beberapa fakta kertas agar kita semua mengerti akan pentingnya mengurangi penggunaan kertas dan mendaur ulang kertas yang sudah digunakan. Semoga berguna dan memperdalam pengetahuan kita sehingga kita lebih sadar akan lingkungan.




Produksi kertas:
  1. Batang pohon (kayu) menghasilkan 16 rim kertas
  2. 1 Batang pohon dapat menghasilkan oksigen yang dibutuhkan untuk 3 orang bernapas
    Untuk memproduksi 1 ton kertas, dibutuhkan 3 ton kayu dan 98 ton bahan baku lainnya 
  3. Setiap jam, dunia kehilangan 1.732,5 hektar hutan karena ditebang untuk menjadi bahan baku kertas
  4. Industri Kertas diseluruh dunia menggunakan 35% dari seluruh panen kayu komersial setiap tahun
  5. Industri kertas menghabiskan 670 juta ton kayu untuk menghasilkan 178 juta ton of pulp dan 278 juta ton kertas dan karton
Mari kita renungkan :
  1. 1 ton kertas = 400 rim = 200.000 lembar
  2. Untuk memproduksi 3 lembar kertas dibutuhkan 1 liter air
  3. Untuk memproduksi 1 Kilogram kertas dibutuhkan 324 liter air (environment Canada)
  4. 95% kertas dibuat dari bahan serat kayu
  5. Untuk memproduksi 1 ton kertas, dihasilkan gas karbondioksida (CO2) sebanyak kurang lebih 2,6 ton atau sama dengan emisi gas buang yang dihasilkan oleh mobil selama 6 bulan.
  6. Untuk memproduksi 1 ton kertas, dihasilkan kurang lebih 72.200 liter limbah cair dan 1 ton limbah padat
  7. Industri kertas adalah pemakai energi bahan bakar ke-3 terbesar di dunia (American Forest and Paper Association)
  8. Dulu kertas hanya digunakan untuk menulis, sekarang industri Packaging menggunakan 41% dari seluruh penggunaan kertas

Daur ulang kertas:
  1. Mendaur ulang 54 kg kertas menyelamatkan 1 batang pohon (government of Canada)
  2. Mendaur ulang 1 ton kertas menyelamatkan kira-kira 17 batang pohon (Purdue Research Foundation and US Environmental Protection Agency, 1996)
  3. Mendaur ulang kertas menggunakan 60% energi yang lebih sedikit dibandingkan membuat kertas dari batang pohon
  4. Mendaur ulang 1 ton kertas dapat menghemat 682.5 galon bahan bakar dan 7000 galon air dan 4000 kwh listrik (Onondaga Resource Recovery Center)
  5. 30%-40% kertas yang dibuang adalah kertas Packaging atau kemasan (The Recycler’s Handbook, 1990)
  6. Saat kertas membusuk atau menjadi kompos akan menghasilkan gas Metana yang 25 kali lebih berbahaya dari CO2 (International Institute for Environment and Development, 1971)
Tips hemat kertas di tempat kerja:
  1. Sebisa mungkin hindari mencetak dokumen atau imel yang tidak penting.
  2. Tulis slogan “THINK BEFORE YOU PRINT!” / "BERPIKIR SEBELUM ANDA MENCETAK" dengan huruf besar, dan tempel di dinding kantor atau di dekat layar komputer.
  3. Gunakan/ cetak kertas bolak-balik. Tindakan ini bisa menghemat penggunaan kertas hingga 50%.
  4. Saat akan mencetak dokumen, gunakan menu “print 2 pages per sheet”. Artinya, 2 halaman dicetak jadi 1 halaman. Hurufnya memang jadi lebih kecil, tapi masih nyaman untuk dibaca.
  5. Tempelkan draft dokumen pada papan pengumuman untuk digunakan bersama-sama. Ini lebih baik daripada mendistribusikan begitu banyak salinan dokumen.
  6. Kumpulkan kertas yang satu sisinya masih kosong. Pakai ulang kertas (reuse) untuk mencetak dokumen. Atau pakai ulang kertas tersebut sebagai kertas fax.
  7. Hindari penggunaan fax sheet cover, yang seringkali memakan hampir satu halaman penuh.
  8. Amplop bekas yang masih rapi, bisa digunakan ulang. Bagian nama penerima & pengirim bisa ditiban dengan stiker atau kertas kosong. Tetap terlihat sopan kok.
  9. Belilah printer dan mesin fotokopi yang mampu mencetak pada kedua sisi kertas secara otomatis. Dan pastikan setiap orang paham cara penggunaannya.
  10. Jangan lupa, di setiap imel kita bikin tulisan seperti,” Please don’t print this e-mail unless you really need to. Save trees!”

Tips hemat kertas saat berbelanja dan kegiatan lainnya:
  1. Saat isi pulsa ponsel, pilih yang elektronik aja. Sayang kan kertas voucher, baru dibeli langsung dibuang.
  2. Ketika gaul di kafe atau resto yang menggunakan kertas untuk alas gelas dan piring, kembalikan alas kertas tersebut ke pelayan. Katakan bahwa kita tidak membutuhkannya.
  3. Saat gaul di mall/pusat perbelanjaan/pameran, pihak SPG sering memberikan kita flyer ato brosur promosi produk baru. Jika berminat untuk tahu, kita bisa berhenti sebentar untuk membaca. Setelah itu, brosur bisa kita kembalikan. Dengan begitu kita hanya membawa pulang brosur yang infonya benar-benar kita butuhkan.
  4. Hindari menerima laporan rekening bank atau tagihan ponsel dalam bentuk lembaran kertas yang dikirim via pos. Kontak bagian customer service untuk bilang bahwa kita lebih memilih informasi yang bisa dilihat secara online via internet.
  5. Untuk kirim undangan kawin/arisan/seminar, sebaiknya gunakan e-mail aja.
  6. Undangan perkawinan saat ini bisa dibuat dalam bentuk interaktif. Jadi yang bersangkutan tinggal kirim alamat tautannya ke pihak yang akan diundang. Lebih murah dan tidak menggunakan kertas.
  7. Namun, jika harus membuat undangan kawin dalam bentuk kertas, sebisa mungkin bikin yang sederhana dan tidak menggunakan banyak kertas. Selain lebih hemat biaya, semahal apapun undangan kawin pasti akan berakhir di tong sampah.
  8. Suka membeli buku? Coba kontak penerbit buku favorit kamu agar menggunakan kertas daur ulang (seperti kertas koran) untuk mencetak buku. Selain supaya harganya bisa lebih murah, juga supaya tampak seperti novel impor yang bukunya lebih tipis dan tidak berat.
Semoga bermanfaat!
Diambil dari berbagai sumber...

http://spenpatra.blogspot.com/



By :
Name : Yogi. sulakso
kelas   : IXF

Selasa, 08 Maret 2011

Tas Mungil dari Kemasan Plastik

tas-dari-sampah-plastik.jpg
Kemasan plastik tidak selalu berakhir menjadi sampah. Kemasan plastik bisa dirangkai jadi tas cantik. Simak tips kreasi berikut ini:

Kita semua tahu bahwa sampah plastik adalah jenis sampah yang paling sulit diuraikan oleh tanah. Jika Anda membuang sampah plastik hari ini, hingga 80 tahun mendatang pun sampah plastik ini pun belum bisa teruraikan. Padahal, hampir semua produk kebutuhan rumah tangga menggunakan pembungkus plastik. Jadi, terbayang kan berapa banyak sampah plastik terbuang setiap harinya?

Untuk mencegah penumpukan sampah plastik, kita sebenarnya bisa mencoba mengurangi dampak buruknya. Salah satu caranya adalah dengan memanfaatkannya kembali. Sampah plastik bisa diolah menjadi barang-barang bermanfaat, seperti tas atau dompet. Hasilnya tak kalah cantik dengan tas-tas berbahan kain.

Dengan membuat tas berbahan kemasan plastik ini, Anda bisa mendapat dua manfaat. Selain mendapat tas cantik, Anda pun sudah turut berpartisipasi menyelamatkan lingkungan dari ancaman sampah plastik.
Ingin tahu cara membuatnya? Kami sajikan untuk Anda.
Alat dan bahan:
  1. 4 kemasan plastik 450 ml dengan corak dan warna yang senada (2 buah untuk sisi depan dan belakang, 2 buah lagi untuk sisi kiri dan kanan).
  2. 50cm bisban dengan ukuran lebar 3cm untuk tali tas.
  3. 1m bisban dengan ukuran lebar 2cm.
  4. 4cm perekat
  5. 30cm renda katun sebagai pemanis.
  6. Jarum (ukuran 16) dan benang jahit berwarna senada.
Langkah pengerjaan:
  1. Bersihkan kemasan plastik dari segala noda dan kotoran. Untuk membersihkannya Anda bisa menggunakan kertas tisu. Jika noda sulit dibersihkan, Anda bisa merendam plastik di dalam air hangat. Jangan menggunakan air yang terlalu panas, karena akan merusak tekstur plastik.
  2. Gunting dua buah kemasan dengan ukuran yang diinginkan. Usahakan potongan kedua kemasan plastik memiliki ukuran yang sama.
  3. Gunting dua kemasan lain (untuk sisi kiri dan kanan) menjadi dua bagian lebarnya (7cm).
  4. Pasang dan jahit perekat, dengan menggunakan mesin jahit, pada bagian dalam masing sisi depan dan belakang.
  5. Pasang dan jahit bisban lebar 3cm pada bagian permukaan plastik (sisi depan dan belakang), sebagai tali tas.
  6. Kemudian pasang dan jahit renda katun sekaligus bisban pada sisi atas lembar kemasan plastik. Lakukan langkah ini pada kemasan plastik untuk sisi depan dan belakang.
  7. Sambungkan kedua kemasan plastik yang sudah dipotong berukuran 7cm (untuk sisi kiri dan kanan tas). Sehingga membentuk lembaran panjang.
  8. Hubungkan dan sambung dengan jahitan mesin, bagian tadi (no.7) dengan lembaran plastik untuk sisi depan dan belakang.
  9. Lalu pasang bisban pada seluruh tepinya. Jadilah sebuah tas mungil nan cantik, berbahan kemasan plastik. Cara yang sama juga bisa Anda lakukan untuk tas yang berukuran lebih besar, lho. Tinggal ganti ukurannya saja. Selamat berkreasi!

"Sampah Dan Pengelolaannya"




Pernahkah kita menghitung sudah berapa banyak sampah yang kita buang sehari?
Sisa makanan, kertas barang-barang dari plastik, kain-kain bekas, tisu, botol-botol, bahkan mungkin sampai mainan-mainan atau peralatan rumah dan kendaraan yang tak terpakai lagi serta masih banyak lagi.
Jika kita sedang jalan-jalan, coba lihat tempat sampah di wilayah pertokoan. Tempat sampah disana mungkin jadi menggunung dengan kardus-kardus bekas, kemasan styrofoam, kantong plastik, sisa-sisa makanan dari restoran, dan lain sebagainya.

Lalu coba kita tengok tempat sampah di rumah sakit. Volumenya mungkin sama besarnya, tetapi sampahnya lebih banyak terdiri dari perban bekas, obat-obatan tak terpakai, botol-botol infus dan sebagainya. Diperkirakan bahwa rata-rata penduduk di kota membuang sampah sebanyak 1 - 2 kg sehari.

Jenis-jenis sampah
1. Sampah organik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang bisa terurai secara alamiah/ biologis.
Misalnya adalah sisa makanan.
2. Sampah anorganik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai secara biologis sehingga penghancurannya membutuhkan penanganan lebih lanjut. Misalnya adalah plastik dan Styrofoam.
3. Sampah B3 (bahan berbahaya dan beracun) yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan berbahaya dan beracun.
Misalnya adalah bahan kimia beracun.
4. Kompos adalah sampah yang teruraikan secara biologis, yaitu melalui pembusukan dengan bakteri yang ada di tanah, dan kerap digunakan sebagai pupuk.
Jadi bisa dibayangkan banyaknya sampah seluruh kota dalam sehari. Apa jadinya bila sampah-sampah ini tidak tertangani? Tentunya tidak mustahil kalau kota kita tertimbun oleh sampah bukan? Karenanya, kita dianjurkan untuk meminimalkan terjadinya pembuangan sampah terutama yang tergolong sampah B3.

Sampah menjadi masalah...
Bagaimana kehidupan masyarakat kita ke depan, jika persoalan sampah tidak segera diselesaikan. Permasalahan sampah bukan hanya berdampak pada persoalan lingkungan, tetapi juga telah menimbulkan kerawanan sosial dan bencana kemanusiaan.
Berbagai kasus, seperti di Bantargerbang, Bojong Gede, dan Leuwigajah, mengingatkan kita bahwa persoalan sampah bukan hal yang sepele. Lalu, apa yang dapat kita lakukan agar sampah tidak menggunung dan membuat lingkungan tidak sehat?
Ada beberapa hal kreatif dan efektif yang bisa kita lakukan yaitu menerapkan prinsip 4R : Replace (mengganti), reduce (mengurangi), re-use (memakai), dan recycle (daur ulang).

Sistem Pengelolaan Sampah
Secara garis besar ada tiga system pengelolaan sampah. Dengan cara kimiawi melalui pembakaran, cara fisik melalui pembuangan di TPA, dan cara biologis melalui proses kompos. Yang lazim dilakukan untuk sampah dalam jumlah besar adalah secara fisik.

Bagaimana siklus sistem pengelolaan sampah?
Sampah dari rumah-rumah dikumpulkan dan disimpan dalam tempat atau kontainer sementara, untuk kemudian diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) untuk diolah sebelum dibuang.

Mengapa sampah yang dibuang harus diolah dulu?
Tumpukan sampah yang tidak diolah terlebih dulu dapat mengundang lalat, tikus, pertumbuhan organisme-organisme yang membahayakan, mencemari udara, tanah dan air.

Bagaimana penanganan sampah di TPA?
TPA sering juga disebut landfill, yaitu tempat pembuangan yang memiliki dasar impermeable (tidak tembus air) sehingga sampah yang diletakkan diatasnya tidak akan merembes hingga mencemari air dan tanah disekitarnya.

Sampah- sampah yang datang diletakkan secara berlapis, dipadatkan, dan ditutupi dengan tanah liat untuk mencegah datangnya hama dan menghilangkan bau. TPA umumnya dibuat untuk bisa menampung sampah selama jangka waktu beberapa tahun.